wijanathea.blogspot.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengandalkan pembangunan sumur-sumur resapan untuk mengantisipasi banjir, khususnya di Jakarta Selatan. "Kita harus memperbanyak jumlah sumur resapan agar air tidak hanya dialirkan, tetapi bisa masuk ke dalam tanah," katanya saat mengunjungi warga di Jalan Anggur, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu sore, 5 November 2016.

Menurut Anies, banyak tempat di Ibu Kota yang sangat minim fasilitas serapan air sehingga air hanya dialirkan ke gorong-gorong yang jika musim penghujan meluap dan menyebabkan genangan.

Selain itu, pembangunan kompleks-kompleks perumahan juga seringkali tidak memperhatikan aliran air di lingkungan sekitar sehingga aliran air menjadi terhambat dan membuat kampung padat penduduk menjadi banjir.

Karena itu, sumur resapan dan sodetan kali dinilai efektif untuk mengurangi banjir yang menjadi masalah tahunan di Jakarta. "Jadi di gang-gang dibangun sumur serapan yang tertutup tetapi ada lubangnya sehingga kalau hujan air masuk. Cara seperti ini membantu mengurangi potensi genangan air berlebih terutama di tempat-tempat sempit," kata Anies.

Dalam "blusukan" di Kebayoran Baru, calon gubernur dengan nomor urut 3 itu juga mengunjungi warga Jalan Haji Naim, RT 07 RW 09, Kelurahan Cipete Utara.

Perkampungan padat penduduk yang terletak di belakang pusat perbelanjaan Lippo Mall Kemang dan dihuni sekitar 300 KK itu juga terkenal rawan banjir. "Jalan di sini sering banjir pak, coba dicarikan solusi," ujar seorang perwakilan warga.

Anies berjanji pada warga untuk menyelesaikan masalah banjir, juga menerapkan kebijakan yang pro rakyat antara lain penyediaan bahan pokok dengan harga terjangkau, lapangan kerja, peningkatan fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Ia juga memastikan pemerintahannya kelak akan memegang prinsip memerangi korupsi, karena selama ini banyak indikasi dana pemerintah pusat yang tidak sampai ke rakyat.

"Insya Allah pada 15 Februari kita menangkan nomor urut 3," kata Anies sebelum menutup pidatonya.

ANTARA