wijanathea.blogspot.com, Bogor - PT Astra Agro Lestari Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 9,58 triliun pada Januari hingga September ini. Pendapatan itu turun 7,4 persen dibandingkan dengan pendapatan perusahaan pada Januari hingga September tahun lalu, yakni mencapai Rp 10,34 triliun.

Investor Relations PT Astra Agro Lestari Tbk Rudy Limardjo mengatakan, penurunan pendapatan Astra Agro Lestari tak lepas dari penurunan produksi minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Dibandingkan tahun lalu, produksi CPO Astra Agro Lestari tahun ini turun 18,5 persen.

"Produksi CPO kami turun akibat dari kondisi cuaca pada tahun lalu di mana terjadi el nino yang cukup parah. Itu memberikan dampak dan akibat pada produktivitas CPO kami," kata Rudy dalam Workshop Wartawan Pasar Modal di Hotel Rancamaya, Ciawi, Bogor, Sabtu, 5 November 2016.

Padahal, katanya, harga CPO mengalami tren yang terus meningkat sejak Januari. Secara rata-rata, menurut Rudy, harga CPO naik 5,1 persen dibandingkan tahun lalu, yakni Rp 7.588 per kilogram.

Berdasarkan data Astra Agro Lestari, meski pendapatan bersih mereka turun cukup besar, pendapatan operasional perusahaan ini hanya turun tipis. Dibandingkan Januari hingga September 2015 yang mencapai Rp 1,359 triliun, pendapatan operasional perusahaan tahun ini mencapai Rp 1,357 triliun atau turun 0,2 persen.

Adapun net profit Astra Agro Lestari, menurut Rudy, meningkat sangat signifikan. Dalam sembilan bulan pertama ini, berdasarkan data Astra Agro Lestari, net profit mereka mencapai Rp 1,14 triliun atau naik 689,9 persen dibandingkan net profit dalam sembilan bulan pertama 2015 yang hanya sebesar Rp 145 miliar.

Rudy menilai, peningkatan net profit perusahaan terjadi karena adanya keuntungan kurs yang cukup besar tahun ini. Pada September 2015, nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp 14.600. Saat ini, kurs hanya sekitar Rp 13.000. "Penguatan ini cukup signifikan karena sebagain besar loan kita didominasi utang luar negeri."

ANGELINA ANJAR SAWITRI