wijanathea.blogspot.com, Jambi - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI meluncurkan program pohon asuh dalam Jambore Masyarakat Gambut 2016. Manajer Komunikasi KKI Warsi, Rudi Syaf, mengatakan program dibuat untuk mengantisipasi kebakaran lahan gambut yang terjadi hampir setiap tahun.

"Dari catatan kami, Jambi lebih dari 60 ribu hektar terbakar. Akhirnya kawasan hutan gambut pun sedikit sekali," kata Rudi di GOR Kotabaru, Jambi, Sabtu 5 November 2016. Ia mengatakan program ini dapat dilihat melalui situs di http://pohonasuh.org/.

Menurut Rudi, program pohon asuh ini dapat menyelamatkan ekosistem gambut dan mencegah kebakaran. Untuk mengikuti program pohon asuh ini, peserta memberikan kontribusi sebesar Rp 200 ribu per pohon per tahun. "Program ini juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujar dia.

Pohon asuh, kata Rudi, bakal dikembangkan oleh Kelompok Pengelola Hutan Desa (KPHD) yang mengelola langsung hutan. Dia dana tersebut digunakan untuk mengembangkan hutan desa dan merehabilitasi hutan gambut. "Saat ini ada 250 pohon yang siap diasuh di 50 hektar lahan gambut seperti pohon Jelutung, ramin, dan pohon yang hidup alami digambut," ujar dia.

Jambore Masyarakat Gambut resmi dibuka di Gelanggang Olahraga Remaja Kotabaru, Jambi. Jambore yang bakal berlangsung sejak 5-7 November 2016 ini dibuka oleh Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead.

ARKHELAUS W