wijanathea.blogspot.com, Jakarta - Topan, 28 tahun, terlihat sibuk memungut sampah botol air mineral ketika ditemui di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 4 November 2016. Pria berdarah Betawi itu berusaha membaur di tengah massa yang berunjuk rasa menuntut hukuman bagi calon Gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Topan mengaku bukan pemulung. Sehari-hari, ia bekerja sebagai anggota satuan pengamanan. Khusus sehari ini, anggota salah satu organisasi massa Islam asal Jakarta Utara itu ikut berunjuk rasa. Tapi, tugas Topan hanya satu: mengumpulkan sampah plastik yang berserakan di jalanan.
"Sudah dari pagi saya memungut sampah," kata Topan. "Saya akan melaksanakan tugas memungut sampah ini sampai demonstrasi berakhir."
Di tengah wawancara, kawan-kawan Topan tiba-tiba berjalan ke arah Monas. Dia pun mengikutinya. Sambil berjalan, Topan disambut seorang demonstran lain. "Itu sampah ya, Bang?" kata demonstran itu. Topan menggangguk, lalu membiarkan lawan bicaranya menaruh bungkusan plastik di karung yang dibawanya.
Jika karung sampah sudah penuh, Topan akan menaruhnya di atas trotoar. "Nanti karung itu akan diangkut mobil sampah," kata warga Semper, Jakarta Utara, itu. Sampai Jumat siang, Topan mengaku sudah berhasil mengumpulkan lima karung sampah. Dia tidak sendiri. "Banyak yang bertugas seperti saya."
IHSAN RELIUBUN | MUHAMAD RIZKI
Baca Juga
Demo 4 November, Kantor-kantor Swasta Pulang Lebih Awal
Demo 4 November, Istana Pastikan Akan Terima Demonstran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar